Jumat, 28 Agustus 2009

AKIBAT PEMANASAN GLOBAL






Oleh Group Berita AS ( Asal bahasa Inggris)
Apabila pemanasan global terus berlanjut pada suhu tertentu maka kita akan menghadapi kepunahan. Jadi apa yang sebenarnya akan terjadi apabila bumi terus memanas?
Jurnalis dan penyiar acara lingkungan hidup asal Inggris, Tuan Mark Lynas, melakukan perjalanan selama 3 tahun yang mengelilingi 5 benua untuk menyaksikan berbagai perubahan karena dampak pemanasan global. Dari mencairnya tundra di Alaska, tenggelamnya pulau di Pasifik dari negara bagian dari Tuvalu, dan bertambahnya dataran tandus di pedalaman Mongolia sampai pada lenyapnya lapisan es di Peru dan banjir, serta badai yang menyebabkan erosi di China. Tuan Lynas secara pribadi mengumpulkan semua bukti yang dikumpulkan dalam bukunya mengenai perubahan iklim, High Tide: The Truth About Our Climate Crisis (Gelombang Besar: Kenyataan Mengenai Krisis Perubahan Iklim Kita).
Setelah itu, dalam waktu singkat Tuan Lynas mempelajari lebih mendalam tentang berbagai bukti ilmiah serta rasional mengenai efek pemakaian bahan bakar fosil terhadap iklim, lingkungan, dan kehidupan di planet ini. Beliau menghabiskan waktunya beberapa bulan di perpustakaan ilmiah Radcliffe di Universitas Oxford untuk membaca ribuan buku literatur ilmiah yang telah dianalisa secara mendalam sebelum mempublikasikan buku kejutannya yang kedua, Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet (Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas); sebagai media lain untuk membangkitkan kesadaran.
Buku terbarunya secara sistematik membahas perubahan iklim berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara ilmiah dengan penggunaan aplikasi komputer tahap lanjut dan juga pencarian secara palaeoclimatic untuk menelusuri sejarah bumi yang memberikan gambaran akan pemanasan iklim di masa mendatang dan akibat yang akan dihadapi. Selain itu ia juga meneliti periode-periode dari perubahan iklim dramatik sebelumnya melalui proses alami dan meramalkan akan efek menakutkan dari pemanasan global yang akan dihadapi semua kehidupan dan lingkungan di planet ini.
Derajat demi derajat, satu derajat per bab. Enam Derajat disusun berdasarkan “Laporan Perkiraan Ketiga” dari Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2001 (http:/www.ipcc.ch). Pada setiap halaman, efek dari peningkatan temperatur di bumi dan lapisan biosfernya digambarkan dalam realitas yang menguatirkan.
Kenaikan suhu 1ºC sampai 3ºC merupakan “titik puncak”, tetapi jika naik sampai pada 6 ºC maka peningkatan ini dapat menyebabkan kepunahan pada hampir semua kehidupan, termasuk manusia! Sulit dibayangkan jika perilaku dari manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan dan penderitaan yang tidak diharapkan. Kita telah membahayakan planet ini dan berada di ambang kehilangan momentum apabila kita tidak bertindak secepatnya untuk membatasi efek emisi gas rumah kaca.
Kenaikan Suhu 1 Derajat:
Pada kenaikan suhu 1 derajat, Kutub Utara akan kehilangan es setengah tahun penuh, Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan mengalami serangan badai dan di barat AS terjadi kekeringan parah yang mengakibatkan banyak penduduk menderita.
Kenaikan Suhu 2 Derajat
Beruang kutub berjuang untuk hidup saat lapisan es mencair. Lapisan es di Greenland mulai menghilang, sedangkan batu karang menjadi lenyap. Permukaan air laut mengalami kenaikan 7 meter secara global.
Kenaikan Suhu 3 Derajat
Hutan hujan di Amazon mengering dan pola cuaca El Nino bertambah intensitasnya menjadi sesuatu yang biasa. Eropa secara berulang mengalami musim panas yang teramat panas yang sangat jarang terjadi sebelumnya. Jutaan dan milyaran orang akan berpindah dari sub tropik menuju daerah pertengahan garis lintang.
Kenaikan Suhu 4 Derajat
Air laut akan meninggi dan meluap membanjiri kota-kota di daerah pesisir. Menghilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air tawar. Suatu bagian di Kutub Selatan akan tenggelam dan menyebabkan area air yang meluap semakin jauh. Temperatur musim panas di London akan menjadi 45ºC.
Kenaikan Suhu 5 Derajat
Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar, tumpukan es dan air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota besar akan mengering dan jutaan pengungsi akan bertambah. Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring dengan perubahan iklim yang dramatik ini. Dalam hal ini kelompok yang kurang mampu sepertinya akan menjadi paling menderita. Tidak ada lagi es yang tersisa pada kedua kutub seiring dengan punahnya bermacam species di lautan dan tsunami dalam skala besar memusnahkan kehidupan dekat pantai.
Kenaikan Suhu 6 Derajat
Pada kenaikan suhu 6 derajat, kepunahan massal sebesar 95% akan terjadi; makhluk yang masih hidup akan mengalami serangan badai dan banjir besar yang terus menerus; hidrogen sulfat dan kebakaran akibat gas metana akan menjadi hal yang biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada yang mampu bertahan hidup kecuali bakteri. Hal ini akan menjadi “skenario hari kiamat.”
Hal yang lebih menguatirkan adalah karena kompleksnya ekosistem di planet ini, kenyataan akan perubahan iklim ini dapat menjadi lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan yang dilakukan secara ilmiah! Prediksi akan efek dari perubahan iklim sangat menguatirkan. Saat menganalisa ulang seluruh data yang ia kumpulkan, Tuan Lynas berpikir, mungkin ia “harus merahasiakan semuanya” karena kebenarannya sangat “menakutkan.” Sebenarnya, beberapa dari perkiraan mulai menjadi kenyataan, sebagai contoh, gelombang panas saat musim panas di Eropa telah mulai mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya para manula. Cuaca yang memanas juga menyebabkan malaria dan penyakit lainnya yang bertambah secara regional. Pemanasan global telah membuat lapisan es di China menyusut 7% setiap tahunnya, hal ini dapat berakibat kerusakan yang lebih besar dan memberi efek kepada 300 juta jiwa yang sangat menggantungkan kebutuhan air mereka dari situ. Di India, mencairnya es yang sangat cepat telah menyebabkan 70.000 orang harus pindah dari Pulau Lohachara yang tenggelam, dan kenaikan permukaan laut telah menyebabkan dipindahkannya 20.000 penduduk yang tinggal di dataran paling rendah di Kepulauan Duke of York pada tahun 2000. Pada keadaan yang rentan dari ekosistem serta sistem sosial yang saling terkait satu sama lainnya, planet yang semakin panas juga menyebabkan rantai reaksi yang memicu terjadinya kelangkaan makanan dan air seiring dengan bertambahnya pengungsi sebagai akibat perubahan iklim.
Akan tetapi, Tuan Lynas tidak berniat membuat pembaca pesimis akan masa depan planet ini. Sebaliknya dia menyampaikan peringatan dini secara jelas dan mendesak perhatian internasional akan diperlukannya usaha bersama untuk mengatasi pemanasan global seperti “mengambil tabung pemadam dan memadamkan api.” Tidak diragukan lagi bahwa “api’ tersebut timbul sebagai akibat yang berkaitan dengan perilaku manusia dan berdasarkan analisis data, berbagai jenis emisi yang menyebabkan kenaikan temperature; dan waktu yang tersisa kurang dari 1 dekade saat kenaikan mencapai puncak ‘enam derajat’! Sesuai indikasi yang tercantum di bagan, kita telah mendekati tingkat 2 derajat, dengan demikian pilihan kita satu-satunya adalah bertindak secepat mungkin serta mengurangi emisi karbon dan metana.

Kita telah melewati titik puncak, tetapi kita belum melewati titik tanpa harapan. Kita masih dapat berputar balik, tetapi dibutuhkan putaran yang cepat.” Dr. James Hansen- ahli iklim terkemuka NASA
Banyak orang yang sadar bahwa pemanasan global memiliki implikasi yang serius terhadap seluruh kehidupan di planet kita. Peternakan hewan, penggunaan bahan bakar fosil oleh pabrik dan pembangkit listrik, mobil serta jenis transportasi lainnya terus melepaskan gas karbon dioksida dan metana dalam jumlah yang sangat besar. Gas-gas ini dapat menciptakan efek “rumah kaca” karena ia dapat menahan  panas matahari sehingga memanaskan atmosfer di planet kita. Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui efek samping yang akan terjadi terhadap planet kita. Apakah Anda tahu bahwa sejak tanggal 3 September 2007 (hanya dalam 6 hari), 69.000 mil persegi Kutub Utara telah mencair dan menghilang? Potongan es itu seperti luas Negara Bagian Florida, AS. Badan ruang angkasa Amerika, NASA, baru-baru ini mengungkapkan fakta tentang foto satelit yang menunjukkan bahwa di musim panas ini saja, 552 milyar ton es telah mencair dari lapisan es Greenland. Ahli iklim NASA Jay Zwally mengatakan, “Dengan kecepatan mencair seperti ini, maka Laut Kutub Utara akan kehilangan lapisan esnya pada akhir musim panas 2012, lebih cepat daripada ramalan sebelumnya.”
Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change -IPCC) yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan mantan Wakil Presiden Al Gore, sangat peduli terhadap situasi kritis ini. Pada hari Selasa tanggal 15 Januari, Ketua IPCC - Dr. Rajendra Pachauri, berbicara dalam konferensi pers tentang masalah yang sangat mendesak ini dan menyatakan bahwa “perubahan gaya hidup” adalah salah satu hal yang dapat menghentikan perubahan iklim. Pesan beliau begitu tegas dan jelas: Jangan makan daging, bersepeda, dan jadilah konsumen yang hemat – itulah cara Anda membantu mengerem pemanasan global. 
Permukaan laut meninggi dan hilangnya habitat
Para ilmuwan benar-benar kuatir karena pencairan es telah menyebabkan semakin cepatnya pemanasan global serta perubahan drastis dalam pola iklim dan cuaca dunia. Alasannya adalah karena lapisan es bertindak sebagai cermin yang memantulkan sekitar 80% panas matahari ke angkasa. Jika Anda menghilangkan cermin ini, maka panas matahari akan diserap langsung ke dalam lautan, meningkatkan temperatur air, dan pada gilirannya akan mencairkan lebih banyak es, serta menyebabkan semakin panasnya Bumi dan lautan.
Robert Correll, seorang ilmuwan yang mengepalai Penaksiran Pengaruh Iklim Kutub Utara (Arcitc Climate Impact Assessment ), mengatakan, “Jika tidak ada es, maka lautan akan terus memanas, dan itu akan mempercepat proses pemanasan global.” Kenyataannya, menurut penelitian dari Universitas Washington, Michael Steele, temperatur permukaan Lautan di Kutub Utara pada saat musim panas mencapai suhu tertinggi dalam sejarah dan ada beberapa tempat yang bersuhu 8 derajat Farenheit di atas normal.
Pencairan permukaan es di kutub serta semakin memanasnya suhu lautan di Bumi dapat mengakibatkan bencana yang sangat serius, menurut John Atcheson, seorang ahli geologi yang telah mengepalai berbagai perwakilan pemerintah. Menurut penelitiannya, 400.000 ton gas metana terperangkap dalam struktur es di dasar lautan, dan mungkin akan dilepaskan ke atas atmosfer jika temperatur air memanas beberapa derajat. Hal ini dapat menimbulkan bencana, karena gas metana itu 20 kali lebih kuat daripada gas karbon dioksida yang dihasilkan gas rumah kaca. Jadi, jika gas metana yang terperangkap itu dilepaskan ke atmosfer, maka akan mengakibatkan semakin cepatnya pemanasan global dan dapat menghancurkan kehidupan di planet kita.
Gas lautan yang beracun
Pengaruh pemanasan global terhadap temperatur air laut telah menyebabkan terjadinya “Zona Mati” di lautan. Area air yang sangat luas ini tidak memiliki kehidupan karena hilangnya oksigen dan dilepaskannya gas hidrogen sulfida (H2S). Menurut laporan dari PBB, saat ini sudah ada lebih dari 200 zona mati. Satu zona muncul di Lautan Pasifik  lepas pantai Oregon, AS pada tahun lalu dan ukurannya telah bertambah 4 kali lipat. Jane Lubchenco, dosen biologi laut di Universitas Oregon berkata bahwa hampir tidak ada oksigen di area ini. Jika oksigen lenyap, maka bakteri yang baru akan mengambil alih dan memproduksi gas hidrogen sulfida yang sangat mematikan bagi kehidupan di laut dan bumi. Dua hal utama penyebab turunnya tingkat oksigen dalam air berkaitan dengan pemanasan global: (1) Sejalan dengan memanasnya air, kemampuan air untuk menyerap oksigen menjadi berkurang; (2) Gangguan dari arus air dan cuaca menghalangi oksigen untuk disalurkan ke area tersebut. Beberapa ilmuwan berkata bahwa hal ini dapat menjadi pertanda buruk akan masa depan laut di Bumi.
Kita dapat memutar arah!
Berita yang baik adalah bahwa kita belum terlalu terlambat untuk memutar arah. Salah seorang ahli pemanasan global dan pimpinan dari penelitian iklim NASA, Dr. James Hansen baru-baru ini menulis sebuah surat: “Kita belum melewati titik dimana kita tak bisa berbalik. Kita masih bisa berputar balik tepat pada waktunya namun dibutuhkan tindakan yang cepat ke arah itu.” Berbagai pemerintah serta organisisi telah mengambil tindakan dan berusaha untuk mencari pemecahan yang lebih lanjut. Usaha yang terbaru dilakukan oleh Bali, Indonesia, yang mengadakan sebuah konferensi internasional untuk mempertemukan para diplomat yang mewakili bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk berusaha bersama dalam mencari cara untuk menyelamatkan planet ini.
Namun, menurut apa yang sering diperingati oleh Dr. Hansen terhadap orang-orang, jawabannya adalah setiap orang harus mengambil tanggung jawab pribadi atas tindakan mereka. Karena itu, perubahan gaya hidup kita sangatlah penting. Itu berarti kita harus lebih sering menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, menggunakan sepeda, menggunakan bahan bakar bio sebagai pengganti bahan bakar fosil, menggunakan peralatan yang hemat energi, mencabut colokan listrik saat tidak memakainya, dan hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan. Ini adalah langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk menyelamatkan planet yang indah ini. Perubahan yang paling penting, sebagaimana yang ditekankan oleh Ketua IPCC - Cr. Pachauri adalah untuk berhenti makan daging!
Jadi, untuk menjadi bagian dari solusi tersebut, anjurkanlah setiap orang untuk beralih ke pola makan vegetarian dan vegan yang lebih ‘ramah-lingkungan’! Jadikanlah tahun 2008 ini sebagai tahun untuk melestarikan Bumi dan kehidupan seluruh penghuninya.
.  

Minggu, 23 Agustus 2009

AIR SENI DAPAT MENGOBATI KANKER VIRUS HIV/AIDS

Air Seni Ibu Hamil Muda Untuk Pengobatan Kanker

PROFESOR Yanto Lunardi Iskandar tahu benar, air seni perempuan hamil muda dapat dimanfaatkan menjadi obat kanker termutakhir. Ini bukan main-main, karena lelaki kelahiran Jatinegara, Jakarta Timur, 57 tahun lalu itu bukan orang sembarangan. Kiprahnya dalam penelitian virus hampir 30 tahun. “Saya sudah memasuki masa pensiun,” katanya. Lunardi selama ini bekerja di Institut Virologi Universitas Maryland, Amerika Serikat, bersama Profesor Robert Charles Gallo, penemu virus penyebab penyakit akibat penurunan kekebalan tubuh (HIV/AIDS).

Penelitiannya tentang virus bermuara pada temuan obat kanker bagi pengidap penurunan kekebalan tubuh. Namun peptide matermin–nama obat itu–juga bisa digunakan untuk mengobati kanker secara umum.

Penemuan itu berawal dari penelitian virus para pengidap virus pemusnah kekebalan tubuh. “Kami punya 7.000 pasien AIDS,” ujar Lunardi.

Nah, pada penderita terinfeksi HIV/AIDS, Yanto Lunardi selalu menemukan kanker yang mempercepat kematian pasien itu, namanya Kaposi sarcoma. Kanker temuan Yanto itu, dalam dunia kedokteran, dipatenkan dengan nama KSY-1. “Y di situ huruf awal nama saya, Yanto,” katanya.

Lunardi dan kawan-kawan melakukan penelitian untuk mencari cara membunuh kanker itu. Ratusan monyet yang menjadi obyek penelitian mati karena wabah penyakit gondongan. Lalu percobaan beralih ke tikus. Hasilnya memuaskan. Ekstrak human chorionic gonadotropin (hCG)–jenis hormon peptide yang dihasilkan embrio baru hasil pembuahan atau dari bagian tertentu plasenta–berhasil membuat sel kanker melakukan bunuh diri massal. Zat tersebut bisa ditemukan dalam air seni perempuan hamil di bawah tiga bulan.

Dalam pembuatannya, gonadotropin itu dibekukan selama 24 jam, lalu disimpan dua hari di dalam laboratorium. Kemudian diberikan sejumlah zat antara lain sodium azide, dipurifikasi, dan dipanaskan dalam suhu 67 derajat Celsius, selama satu jam. Ekstrak human chorionic gonadotropin, yang menyandang nama peptide matermin kini tengah menunggu dipasarkan kepada khalayak penderita kanker dan HIV/AIDS.

Berkat temuannya, nama Lunardi tercatat dalam jurnal ternama bidang kesehatan, New England Journal of Medicine, edisi Maret 2008. Dia juga digadang-gadang sebagai kandidat penghargaan Nobel untuk kesehatan tahun ini.

Andini Muksin Rustandi menderita komplikasi sakit jantung, ginjal, dan diabetes. Terakhir dia didiagnosis kanker paru. Hidupnya berubah setelah bertemu Profesor Yanto Lunardi Iskandar, ahli virulogi dan kanker, orang Indonesia berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Prancis. Rustandi menjadi pasien pertama pengobatan kapsul yang mengandung sejenis hormon peptide, yang dimasukkan lewat anus. Obat temuan Lunardi sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, dan siap-siap disebarkan untuk publik.

PERJALANAN penyakit Andini Muksin Rustandi hampir sepanjang sejarah hidupnya sendiri. Lelaki kelahiran Bandung itu kini berusia 67 tahun. Sejak usia sekolah dasar, Rustandi sudah didiagnosis menderita pembengkakan otot jantung karena klep organ pemompa darah itu bocor.

Ketika sakitnya mulai serius, dokter penyakit dalam memberinya obat. Selama dua puluh tahun, Rustandi mengkonsumsi produk farmasi. Komplikasi pun terjadi. Ginjalnya rusak. Cuci darah pun harus dilakoni. Diabetes ikut bersarang di tubuhnya. “Akibatnya, saya sering pingsan,” kata Rustandi.

Pada Juni 2007, Rustandi mengeluh sesak berat. Dia dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Hasil evaluasi dokter ahli jantung Achmad Fauzi Yahya menyebutkan Rustandi menderita dilated cardiomyopathy, sejenis payah jantung dengan penyebab yang belum jelas. Bekas pengusaha perkebunan teh itu disarankan Fauzi ke rumah sakit pusat jantung di Bangkok, Thailand, untuk mendapat terapi sel induk (stem cell). Jenis pengobatan ini memang terbukti mampu mereparasi otot jantung yang sudah rusak. “Pilihannya waktu itu cuma dua, stem cell atau cangkok jantung. Kalau cangkok, wah, berat buat saya. Saya pilih terapi sel induk,” ujarnya.

Tatkala diperiksa secara teliti sebelum mendapat terapi sel induk, dokter paru di rumah sakit Bangkok samar-samar mendeteksi ada yang aneh di paru Rustandi. Ahli payah jantung di Thailand menenangkan Rustandi agar tak khawatir, dan menyatakan tidak ada masalah dengan parunya. Namun hasil rekam alat pemindai (CT scan) menunjukkan ada tumor segede bola pingpong bersembunyi di bagian belakang paru kanannya. Menurut ahli paru Rumah Sakit Pusat Bangkok, Sermkit Watanawaroon, gumpalan itu dipastikan 95 persen tumor ganas.

Rencana terapi sel induk terpaksa ditunda, hingga kanker diangkat. Rustandi pun minta waktu konsultasi dengan dokter dan keluarganya di Tanah Air. Dokter di rumah sakit Bangkok memberinya waktu dua minggu. Jika lebih dari itu, mereka khawatir kankernya menjalar ke mana-mana.

Ternyata Fauzi, dokter ahli jantung yang biasa menanganinya, melarang Rustandi dioperasi. Alasannya, jantung ayah delapan anak itu lemah. Pendapat sama juga dikatakan dokter langganannya di Jakarta, Yan Djukardi, dari Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. “Nggak mungkin kamu dioperasi. Operasi paru itu besar, jantungmu sudah tak begitu kuat,” Rustandi menirukan pendapat Yan.

Perbedaan pendapat antara dokter rumah sakit di Bangkok dan di Indonesia membuat Rustandi bingung. Dalam kegalauan, warga Ciumbeuleuit, Bandung, itu kembali ke Jakarta. “Saya berkonsultasi kembali ke dokter Yan. Dia menyarankan, saya mencari jalan yang tidak konvensional,” kata Rustandi. Yan pun memperkenalkan Rustandi dengan Yanto Lunardi Iskandar, profesor dari Universitas Sorbonne, Paris, yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Pertemuan Rustandi dengan Lunardi pada Juli 2007 hanya singkat. Profesor asal Indonesia yang kini punya kewarganegaraan Prancis dan Amerika Serikat ini segera kembali ke negara Barack Obama. Rustandi diperiksa, darahnya diambil. “Sampel darah saya dibawa ke Amerika untuk diteliti,” katanya.

Dua pekan setelah membawa darah Rustandi, Lunardi memberikan obat. “Tapi obat ini masih dalam percobaan klinis, belum resmi, dan belum diluncurkan. Mau tidak?” Lunardi menawarkan. Artinya, Rustandi menjadi pasien (baca: manusia) pertama yang “diuji coba” dengan obat temuan Lunardi. Rustandi mengiyakan saja. Toh, dokter sudah memvonis, hidupnya tinggal empat bulan lagi. “Lantaran dijamin dokter Yan, saya percaya saja,” katanya.

Lunardi memang dikenal sebagai peneliti kanker darah (hematolog) dan ahli kanker (onkolog) top di Amerika dan Prancis yang menjadi peneliti di Universitas Maryland. “Kalau bukan dia, siapa lagi yang bisa menolong saya. Saya serahkan saja nasib saya ke dia,” katanya.

Lunardi memberikan 100 butir kapsul kepada Rustandi. Istimewanya, kapsul itu tidak ditenggak, melainkan harus disusupkan melalui liang dubur, dua kali sehari. Cara pengobatan seperti ini biasanya diterapkan pada bayi, yang memang belum bisa menelan obat. “Saya merasa sehat kembali. Padahal waktu itu saya sudah batuk-batuk sampai keluar darah,” katanya.

Merasa tak ada keluhan, satu setengah bulan kemudian Lunardi kembali memberi Rustandi 1.000 butir kapsul yang dia gunakan hingga sekarang. Sepuluh bulan sudah Rustandi menggunakan obat pemberian Lunardi. Vonis hidup empat bulan terlewati sudah. Dia tak perlu lagi cuci darah. Pasalnya, menurut Lunardi, obat tersebut bisa meregenerasi sel, termasuk sel darah.

Apa sih isi kapsul ajaib itu? Namanya peptide matermin. Ini nama paten zat yang terdiri dari bahan alami dengan kandungan asam amino di bawah 50 kilodalton–di atas 50 kilodalton menjadi polypeptide atau protein. Lunardi sudah berhasil membuat sintetiknya.

Secara alamiah, peptide matermin terdapat pada air kencing perempuan dalam tiga bulan pertama kehamilan. Sebab di dalamnya terkandung human chorionic gonadotropin (hCG), jenis hormon peptide yang diproduksi embrio yang baru, hasil pembuahan dan bagian tertentu dari plasenta. Hormon tersebut sangat berguna bagi tubuh, karena dapat membantu perkembangan sel yang masih muda supaya tumbuh dengan baik. “Jadi, zat yang mengandung unsur tersebut bisa membunuh sel kanker dan juga memperbaiki sel yang rusak, seperti jantung Rustandi,” tutur Yanto.

Obat tersebut, menurut Lunardi, sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika dan dewan kesehatan di sana (NHI). Artinya, ramuannya sudah diakui layak digunakan untuk manusia. “Brand-nya dimiliki Universitas Maryland dan segera diluncurkan untuk masyarakat. Sekarang masih negosiasi harga. Saya sih ingin murah, biar bisa dipakai banyak orang,” katanya.

Memang tak lazim obat kanker dimasukkan lewat dubur. Biasanya obat dimasukkan lewat mulut atau disuntikkan melalui pembuluh darah, yang biasanya disebut kemoterapi. “Kemo itu seperti racun. Kalau kita menggunakannya dengan dosis besar, paling masuknya ke target hanya satu persen. Sisanya lebih banyak singgah di mana-mana. Residunya itu bahaya sekali. Bisa membunuh jaringan jantung, paru-paru, otak, hati, dan ginjal,” katanya.

Kemoterapi juga mengakibatkan rasa sakit tak terperi. Diakui onkolog dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Aru Wisaksono Sudoyo, kadang kala rasa panas atau terbakar menyergap tubuh pasien setelah pemberian obat melalui pembuluh darah. “Rasa sakit yang hebat dapat terjadi bila obat bocor keluar dari pembuluh darah,” kata Aru. Hal lain yang tak menyenangkan pada sesi kemoterapi, jarum harus terpasang selama proses infus berlangsung, biasanya beberapa jam sampai setengah hari.
Nah, tujuan cara pengobatan dengan memasukkan kapsul melalui dubur, menurut Lunardi, agar isinya langsung masuk ke pembuluh darah. Sebab, kalau melalui lambung, akan terganggu enzim, sehingga kandungannya tak murni lagi. “Lambung itu seperti tempat sampah, selain juga fungsinya banyak, kadang-kadang terganggu oleh obat-obatan lain yang sangat beracun,” ujarnya.

Rustandi mengakui, sejak menggunakan peptide pemberian Lunardi, dia merasa sehat. Bahkan Rustandi tetap berolahraga, jalan di treadmill. Lalu bagaimana kanker pada parunya? Memang belum dicek, karena Rustandi belum boleh terkena radiasi, apabila harus dilihat dengan pemindai. “Tapi, saya merasa fit,” ujarnya.

Sabtu, 22 Agustus 2009

MENCARI JATI DIRI DENGAN MEDITASI







Tujuan Hidup Manusia Adalah untuk Mengenal Tuhan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Brisbane, Australia, 22 Maret 1993 (Asal dalam bahasa Inggris)

 T: Bagaimana kita dapat mengetahui tujuan kita dan yakin akan tujuan hidup kita? Banyak orang yang bertanya, apakah kita dapat menolong mereka untuk mengetahui tujuan hidup mereka? Pekerjaan apa yang harus kita lakukan di sini secara pribadi?

G: Saya pernah mengatakan entah di mana bahwa kedatangan kita ke sini adalah untuk memberkati dunia dan untuk mengetahui keagungan kita. Jika kita mengetahui keagungan kita, maka kita akan menyatu dengan kekuatan kosmik seluruh alam semesta. Dan siapapun yang berhubungan dengan kita juga akan mendapatkan berkah dari kekuasaan kosmik yang universal ini. Bumi akan menjadi lebih berkembang jika ada lebih banyak orang yang berlatih seperti kita dan memberkati dunia dengan diam-diam, dengan jasa serta kebijaksanaan rohani kita. Itulah tujuan kita. Kalau tidak, apa lagi? Apakah kita di sini hanya untuk makan dua atau tiga kali sehari, melahirkan anak, lalu kaput? Itu bukanlah tujuan yang sebenarnya! Tidak logis jika Tuhan yang dengan susah payah menciptakan kita, dan menaruh kita di sini selama beberapa dasawarsa lalu hanya membiarkan kita meninggal dalam penderitaan yang kadang disebabkan oleh kanker, siksaan, bencana, gempa bumi, dan semacamnya. Ini tidak logis.  

Oleh karena itu, tujuan hidup manusia adalah untuk mengenal Tuhan. Mengenal Tuhan berarti mengenal keagungan diri kita sendiri, mengenal seluruh kekuatan kosmik yang merupakan bagian dalam diri kita sendiri. Jadi jika kita mengatakan sebagian, maka itu juga berarti keseluruhan, Anda mengerti. Misalkan, jika jari-jari saya disilet, walaupun itu hanyalah satu jari, tetapi jari itu melekat dengan tubuh saya, dan merupakan salah satu bagian dalam tubuh saya, milik saya. Meskipun itu hanya bagian dari tubuh saya, tetapi jari itu satu dengan tubuh saya, dan bagian yang utuh dari tubuh saya. Oleh karena itu, kita adalah bagian dari kekuatan kosmik, tetapi kita juga utuh jika kita terhubungkan kembali. Celah kecil di antaranya kemudian disambung kembali pada saat inisiasi. Kita pergi ke dalam batin, kita masuk ke dalam batin, kita mencoloknya, maka kita bersatu dengan seluruh alam semesta. Oleh karena itu, kita memberkati siapa saja yang datang, tanpa menggunakan tangan atau melakukan apapun kepada mereka. Siapa saja orang yang kita kasihi atau mempunyai pertalian darah, maka mereka juga diselamatkan atau diberkati dalam bentuk yang lain. Tergantung pada karma dan kasih kita kepada mereka.



Mengapa Kita Berada di Sini?

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Auckland, Selandia Baru, 27 April 2000 

Kitab suci Agama Buddha mengatakan bahwa kalian adalah Buddha dan Sifat Kebuddhaan berada di dalam diri kita. Injil juga mengatakan bahwa Tuhan bersemayam di dalam kuil ini. Jadi, siapa lagi yang ada di dalam sana, selain Tuhan? Jika kita adalah kuil dan Tuhan adalah satu-satunya yang tinggal di sana, maka siapakah kita kalau bukan Tuhan? Jika kita tidak ingat, itu tidak apa-apa, tetapi kita tetaplah Tuhan.

Jadi peran apapun yang kita pilih, sebagai Tuhan dari segala Tuhan, kita harus menghormatinya. Sebagai Bapak atau Ibu dari segala makhluk, kita harus menghormati keinginan kita sendiri dan pilihan kita untuk hidup dan menyatakan Diri kita yang agung untuk menempuh jalan manapun yang kita inginkan.

Itulah sebabnya mengapa Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita sebaiknya tidak menghakimi orang. Karena kita tidak tahu jalan yang telah dipilih makhluk lain untuk dijalani. Mereka melakukan berbagai hal sehingga mereka dapat mengetahui Tuhan dengan cara yang berbeda. Mereka mungkin memilih untuk menjadi seorang yang kelihatannya buruk, seorang yang sangat rendah, atau seorang yang disebut tak bermoral. Tetapi itulah cara mereka mengenal Tuhan. Dengan memilih untuk menjadi bukan-Tuhan, akan tetapi suatu hari orang itu akan tahu bahwa itu bukanlah dirinya. Tetapi mereka harus kembali dan belajar keseluruhannya lagi. Karena jika kita selalu tinggal di Surga dan menjadi Tuhan sepanjang waktu, maka kita tidak akan mengenali diri kita sebagai Tuhan. Jadi kita harus merendahkan diri kita dan turun ke tingkat fisik ini supaya kita dapat sekali lagi mengenali keagungan kita sendiri. Itulah pilihan kita, dan itulah mengapa kita datang ke sini.

Jadi jawaban atas pertanyaan tentang mengapa kita berada di sini adalah: Karena kita ingin  mengetahui Tuhan. Ketika kita merasa waktunya telah sampai, itulah saatnya kita memilih untuk mengingat diri kita kembali. Itulah saatnya kita mencari teman rohani, kelompok rohani, atau mungkin Guru Spiritual supaya kita dapat mengingatnya dengan cepat; karena kita telah lupa bagaimana mengingat-Nya dan ke mana mencari-Nya. Jadi beberapa teman yang telah mengingat diri-Nya mungkin dapat menolong kita. Dan setelah itu kita menyadari bahwa kita bukanlah apapun selain Yang Maha Tinggi, yaitu Tuhan. Kita mengenali Yang Maha Tinggi yang menempati tubuh ini.

Tetapi, Ia sebenarnya tidak menempati tubuh ini. Ia yang menampung tubuh kita. Tetapi kembali lagi, istilah rohani bukan merupakan ilmu eksak. Jadi tidak peduli seberapa banyak Guru yang mengatakan kepada kita tentang Tuhan atau seberapa fasih seorang teman rohani berbicara tentang Insan Agung di dalam diri kita, kita tetap tidak dapat mengerti hanya dengan mendengarnya saja. Jadi Guru rohani, pembimbing, atau seorang teman harus menunjukkannya secara praktik, tidak hanya secara teori.

Sebagai contoh, ketika Yesus datang ke planet kita, Dia mengajarkan murid-murid-Nya dua cara: cara teori dan cara praktik. Dan itulah sebabnya, murid-murid langsung-Nya juga dapat melakukan keajaiban, melihat Surga, mendengar Suara Tuhan sebagai Firman Pencipta, melihat Cahaya Surga, naik ke Surga, bahkan dapat melihat para malaikat atau melihat Bapa. Bapa berbicara kepada mereka, seperti Bapa berbicara kepada Musa. Dan para malaikat juga berbicara kepada mereka.

Sama, kita juga dapat melakukan itu. Karena kita seagung murid-murid Yesus, kita juga agung. Kita dan murid-murid Yesus adalah sama, karena Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita semua adalah anak Tuhan. Tetapi karena kita telah lupa, adakalanya satu atau dua teman datang untuk mengingatkan kita, tetapi hanya ketika kita siap. Karena jika kita belum siap, maka tak seorangpun yang dapat melakukan apapun bagi kita.



Kita Dilahirkan untuk Berlatih

Metode Quan Yin

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Taipei, Formosa, 6 Maret 1988 (Asal dalam bahasa China)

 T: Ada 84.000 metode dalam Agama Buddha. Sutra Berlian mengatakan bahwa semua metode berlatih kebajikan dan mereka semua setara. Tetapi, di Sutra Surangama, Sang Buddha berkata bahwa makhluk hidup “Periode Akhir Dharma” sebaiknya berlatih Metode Quan Yin. Apakah ini karena Metode Quan Yin lebih cocok untuk makhluk hidup?

G: Bukan hanya lebih cocok, tetapi semua makhluk hidup sebaiknya berlatih Metode Quan Yin. Mari kita lihat dengan jelas. Kita dilahirkan sebagai manusia untuk berlatih Metode Quan Yin dan jika kita tidak melakukannya, lalu kita tidak akan menyadari apa yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan manusia ini. Kita kehilangan kesempatan berharga ini karena kita tidak menangkap poin penting ini. Setelah itu kita pergi entah ke mana untuk berlatih ke-84.000 metode secara keseluruhan lagi. Tetapi ketika kita pada akhirnya sampai di pintu dan metode tertinggi, dan kita dilahirkan sebagai manusia lagi, lalu kita enggan untuk melepaskan, bahkan jika kita sudah menemui seorang Guru yang tercerahkan, kita tetap menolak untuk berlatih. Jadi kita akan terus dilahirkan kembali, lagi dan lagi.

Umat manusia dilahirkan untuk berlatih Metode Quan Yin. Itu adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Kita dilahirkan sebagai manusia agar mencapai kesucian dan kebijaksanaan agung. Kesempatan terakhir kita yang paling berharga dan satu-satunya yang diberikan manusia saat lahir di sini adalah untuk mencapai kebijaksanaan agung ini dan dibebaskan dari 84.000 metode yang mengikat makhluk hidup. Tetapi, karena kita tidak mengerti Kebenaran ini, maka kita tidak mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan sebagai manusia. Sesudah berlatih Metode Quan Yin, kita dengan perlahan-lahan sadar kembali dan mengerti mengapa kita dilahirkan sebagai umat manusia dan apa tujuannya. Saat ini Anda mungkin masih ragu, tetapi Anda tidak memberi saya pilihan. Karena Anda bertanya, maka saya harus memberitahu Anda bahwa ke-84.000 metode itu tidak berguna, mereka hanya mengikat kita di tiga alam. Mereka mungkin dapat memberikan kita hadiah berkah, kekuatan, dan kekuasaan gaib, tetapi masih mengikat kita di tiga alam. Metode Quan Yin adalah satu-satunya metode yang akan membawa kita untuk melampaui tiga alam. Ini luar biasa, dan kita jarang mendengarnya.



Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai Hsihu, Formosa, 3 September 1989 (Asal dalam bahasa Cina)

Mengapa kita berlatih Metode Quan Yin? Itu karena kita mau mengerti segala yang ada di alam semesta. Saat melampaui cahaya fisik dari matahari ini, ada Cahaya yang lebih hebat, lebih terang, dan lebih indah. Di luar bahasa duniawi kita, ada Bahasa yang lebih agung dan lebih indah. Jika kita sudah mempelajari Bahasa ini, Suara ini, maka kita akan mengerti semua bahasa, termasuk bahasa manusia dan bahasa yang diucapkan oleh seluruh makhluk hidup.

  UNTUK LEBH JELASNYA DAPAT  KLIK DISINI  : http://www.godsdirectcontact.or.id

Kamis, 20 Agustus 2009

RAMALAN BINTANG MENURUT BALI

Jika anda ingin meramal nasib ,hari baik jodoh
dan hari hari penting bagi umat hindu klik aja di " DISINI "

Selasa, 18 Agustus 2009

NIPPON PAINT cat mobil

di Indonesia ada bebera CAT yang terkenal natara lain adalah
cat yang di keluarkan oleh Nippon Paint yaitu yang terkenal dengan nama Autolux 66 dan NM G II yang sering disebut cat oven
dari tahun ke tahu cat ini tetap exsis terus sebagai cat perintis warna . dan aplikasi nya sangat mudah
banyak bengkel bengkel yang fanatik dengan cat ini karna ketahanan warnanya yang kuat dan kemudahan proses pengecetannya
sehinga terus berjalan .juga mobil mobil keluaran jepang menggunakan merk autolux 66 .
dari jaman kejaman autolux 66 terus memperbaharui mutu dan warnanya
semoga postingan ini dapat bermanfaat untuk bahan pertimbangan mengecat mobil.....jika 

ingin lebih jelas datang aja ke  PT TANURI NUSATAMA .
di Bali di Jl.Pulau Kawe No.30 Denpasar. 


dan lebih jelas dapat di klik di situs ( DI SINI )